Rabu, 16 September 2020

Catatan Hikmah (1)

September 16, 2020 0 Comments

Hari ini saya  belajar tentang banyak hal. Tentang makna hormat, percaya, sayang, dan sebuah usaha. Saya lalu meresapi hikmah apa yang ingin Allah sampaikan pada saya lewat kejadian demi kejadian. Sepanjang hari saya berfikir dan mengerenyitkan dahi, berusaha mencerna dengan mengeja tahap demi tahap waktu yang berlalu. Sambil berjalan saya berfikir, sambil berbicara saya mengira-ngira, sambil mendengarkan saya berusaha merasakan, hingga di atas motor saat perjalanan pulang ke rumah saya menemukan jawabannya.


Hikmah yang saya dapatkan hari ini adalah perkara "usaha". Ya betul...


Bahkan usaha saya untuk menemukan hikmah dengan beragam cara hari ini saja membutuhkan effort yang cukup besar. Sepanjang perjalanan menuju tempat mengajar, saya mendapati pemandangan yang mengesankan. Binar mata seorang pemulung yang sedang mengais-ngais sampah dari bak sampah warga. Sunggu kebahagiaan yang sederhana. Sepulang mengajar saya juga mendapati usaha seorang guru yang mendorong motornya yang bocor selepas mengajar. karena saya mengenalnya saya jelas mengetahui bahwa ia ingin segera sampai ke rumah karena sudah rindu dengan bayinya yang usianya masih hitungan bulan. Di lampu merah, pandangan saya tak bisa lepas dari para pengendara yang berpeluh dan menghentak-hentakan kaki sambil menanti lampu jalanan berganti, mereka berusaha untuk bersabar, menahan emosi dan menunggu giliran agar bisa melaju kencang setelahnya menuju tempat tujuan.


Banyak sekali usaha yang dilakukan orang yang saya temui hari ini. Ya... Usaha untuk menemukan semangat baru pada ruangan yang tak lagi sama dan penuh dengan keterbatasan. Usaha menata agar indah di pandang mata. Usaha untuk tetap tersenyum walaupun tak mudah tampaknya bagi dia menahan kegetiran. Usaha untuk bisa mengerti banyaknya tugas yang baru kali ini dia temui pertama kali. Usaha untuk berlelah-lelah melawan terik demi menggerakan badan agar tidak kaku dan tetap sehat. Usaha untuk tetap diam walaupun banyak protes yang ingin dilontarkan, karena dia ingin menjaga perasaan dan tak mau menyakiti lawan bicaranya. 


Masya Allah betapa banyak usaha yang dilakukan setiap orang...

Hal ini menjadi semangat tersendiri bagi saya khususnya untuk terus berusaha dan tetap berusaha..

Setidaknya berusaha untuk tetap bersyukur karena diberikan rasa,asa dan masa.


Mari jangan berhenti berusaha kawan, jangan putus asa...🧕🏻


#7hariberkisah

Kamis, 10 September 2020

Review Jajan di "Kabar Baik Eatery"

September 10, 2020 1 Comments

Hai Mak, setuju nggak kalo salah satu cara stress releasenya emak-emak itu makan, hihihi 😁. Baik itu Masak sendiri maupun jajan di luar, makan makanan yang lagi dipengenin banget itu emang lumayan bikin mood naik dan mengusir kepenatan setelah melakukan pekerjaan yang dianggap berat. Makan/jajan juga kadang bisa dijadikan moment buat mengapresiasi diri karena berhasil menyelesaikan challange pekerjaan bahkan kehidupan. 


So, ceritanya saya mau review jajanan sekitar 2 pekan lalu nih Mak, waktu kepala rasanya mau meledak karena gunungan tugas baik itu dari tempat kerja maupun targetan keluarga yang belum bisa saya selesaikan. Waktu itu pas banget diajak jalan sama sahabat yang lagi hamil dan butuh stress release juga. Jadilah kami janjian buat makan dan ngobrol. Singkat cerita setelah izin ke suami buat me time (ea ea ea) akhirnya kami cari tempat makan yang ga terlalu jauh dari rumah dan cozy


Finally kami memutuskan buat ke Kabar Baik Eatery. Tempatnya sepi jadi asyik buat ngobrol ngalor ngidul dan lama (kebutuhan primer emak-emak) 😆. Tapi tetep siap sedia kalau ditelpon suami karena anak nangis 😎. Oke btw ini penampakan ambiancenya...


Source : IG Kabar Baik Eatery


                                                                                                        Source : IG Kabar Baik Eatery


                                                                                                            Source : IG Kabar Baik Eatery

Selain tempatnya yang nyaman, makanannya juga lumayan enak menurut saya. Kalo rate 1-5 saya kasih 4.5 deh hehe. Saya Pesan carbonara dan caramel machiato. Sedangkan teman saya pesan beef burger dan caramel machiato juga. Pas kami ke sana kebetulan lagi ada diskon 20% jadi lumayan tambah bikin seneng hehe. Sayang caramel machiatonya ga sempet kefoto. 

Foto by Afi Lapiana

Foto by Afi Lapiana


Biar referensi makanannya lebih lengkap berikut saya lampirkan gambar beberapa menu yang saya ambil dari IG Kabar Baik Eatery juga :

 Source : IG Kabar Baik Eatery

 Source : IG Kabar Baik Eatery

 Source : IG Kabar Baik Eatery

 Source : IG Kabar Baik Eatery

 Source : IG Kabar Baik Eatery

Total kami makan Rp. 99.000,- emm lumayan lah ya untuk 2 porsi makanan yang rasanya enak (menurut saya) plus nuansa yang nyaman buat chit-chat. Sebenernya kalaupun bawa anak, tempatnya lumayan bersahabat kok. Kecuali kalau ada yang ngerokok 😷. Anyway tempat ini recomended buat kamu yang mau melepas kepenatan dan cari referensi baru tempat makan yang menyegarkan mata. Selamat menyambut weekend para Emak, mau makan di mana weekend ini? tetap jaga kewarasan dan patuhi protokol kesehatan ya Mak. See u di review jajanan selanjutnya 🙋.




Rabu, 22 Juli 2020

Mom`s Love

Juli 22, 2020 2 Comments


I believe in love at the
first sight because Im a mom.

Dear para emak, setuju kan ya dengan pernyataan itu?

Dear para mbak, jika saat ini kalian masih galau dengan hubungan yang putus nyambung sama si doi, nangis-nangis bombay karena si dia yang gak peka, atau hampir bunuh diri (naudzubillah) karena pacarnya selingkuh, trust me kehidupanmu belum juga dimulai masa udah mau diakhiri aja 👧.

Setiap orang pasti pernah jatuh cinta, memendam rasa atau untuk sebagian orang memilih untuk mengutarakannya, tersipu malu saat orang yang disukai melintas, atau merasa bangga saat dia tampil di depan saat acara. Rasanya masya Allah bahagia, sedih, suka, sering tertawa dan menangis tanpa rencana. Tapi gaes ternyata semua itu ga lebih dahsyat dibandingkan saat punya anak pertama.

Masya Allah rasa paling mendebarkan, mengharukan, membahagiakan dan moment penuh kesyukuran. Inilah jatuh cinta yang benar-benar menerima segala kekurangan dan kelebihan dia (si bayi mungil). Jika saat jatuh cinta pada pasangan hidup kita butuh banyak alasan dan pertimbangan, maka rasa cinta pada si makhluk mungil itu tak perlu banyak alasan. Cukup melihat sosok merahnya,  rasa cinta itu rasanya mengalir begitu saja.

Jika saat mencintai pasangan kita rela berkorban, maka pada buah hati itu rasanya kita siap mati yang penting dia bahagia. Jika dengan si dia (pasangan) kita mau makan sepiring berdua, maka dengan bayi tercinta itu kita akan rela walau tak dapat makan barang sesendok saja. Betapa besar rasa cinta yang untuk digambarkan saja rasanya tidak bisa. 

Itulah cinta yang tak lagi berharap balas. itulah rasa yang tak menuntut pinta. Cinta yang tak perlu modal rupiah atau hadiah. Cukup keimanan yang menghujam dan keshalihan ayah dan keshalihahan bundanya yang menjadikan seorang anak bahagia insya Allah nantinya.

Semoga Allah jadikan kita semua sebagai orang tua yang disyukuri oleh anak-anak yang kita cintai, dan orang tua yang tidak disesali oleh para buah hati.

Kecup sayang untuk para buah hati yang senantiasa berusaha patuh dan taat pada orang tua, ingat Nak, ridho Allah ada pada ridho orang tua kalian looh. Juga salam jempol buat para emak yang suka baca.

Rabu, 01 Juli 2020

Saat Bumi Memulihkan Diri

Juli 01, 2020 0 Comments


Cerobong-cerobong asap kini tak lagi mengepul
Limbah buangan pabrik kini tak lagi mengalir
Asap kendaraan, debu yang beterbangan, dan polusi jalanan
Kini menghilang tanpa bekas.

Mungkin bumi ingin memulihkan diri,
Bukan dengan kampanye lingkungan besar-besaran yang tak didengar,
Bukan lewat teriakan masa dalam demo go green yang tak digubris,
Bukan pula lewat iklan tv yang hanya sebatas formalitas,

Mungkin ia ingin menggeliat sehat,
Menyebarkan oksigen yang membuat nafas tidak terasa berat,
Menurunkan ritme kerusakan agar tidak terlalu cepat,
Membuat manusia tidak maruk dan selamat.

Mari kita bantu pemulihannya,
Dengan berdiam dirumah saja,
Dengan beribadah di rumah saja,
Bekerja dan sekolah di rumah juga.

Segera pulih bumiku tercinta,
Mari kita bekerja sama.

Senin, 20 April 2020

How to Make a Daily Planner for Emak-Emak

April 20, 2020 2 Comments



Hai Mak, sering bingung karena kerjaan banyak dan nggak selesai-selesai sedangkan hari berasa bergantinya cepet banget? Yuhuuuu, biasanya efeknya mata panda karena lembur, badan pegel semua, dan emosi gak kekontrol. Yee kaan…
Emak yang sering ngerasain begini pasti lagi senyum-senyum sendiri dan mengiyakan dalam hati. Hai Mak, ayok kita beberes deh ya. Jadi bukan cuma baju, rumah atau keuangan yang butuh diberesin. Aktivitas dan rencana harian juga musti tertata rapih dong. Emm masih bingung mulainya dari mana? Check this out yaa..

1.       Bikin jadwal harian dari bangun tidur sampai tidur lagi

Mak, walaupun kita bukan robot tapi nggak ada salahnya punya jadwal yang tertata dari waktu ke waktu. Intinya cuma satu biar waktu kita nggak sia-sia. Ada pepatah yang mengatakan waktu itu ibarat pedang, jika kita tidak pandai mengaturnya maka bisa saja kita yang akan terluka karena ketajamannya. Bayanginnya aja udah serem Mak. Ini saya coba kasih gambaran sedikit tentang jadwal harian buat emak-emak yaa. Bisa diubah berdasarkan kondisi masing-masing.

Contoh Jadwal Harian bagi Emak Di Rumah

Jam 04.00-05.00 : Bangun tidur, shalat subuh, tilawah, mandi (bisa juga ditabah shalat tahajud)
Jam 05.00-06.00 : Masak dan menyiapkan sarapan
Jam 06.00-06.30 : Menyiapkan anak sekolah dan suami kerja
Jam 06.30-07.30 : Antar anak sekolah
Jam 07.30-10.00 : Bersih-bersih rumah
Jam 10.00-11.00 : Shalat dhuha, mendengarkan kajian/menonton talkshow/membaca buku
Jam 11.00-12.00 : Menyiapkan makan siang dan bersiap shalat Dzuhur
Jam 12.00-13.00 : Shalat Dzuhur dan makan siang
Jam 13.00-14.00 : Menyetrika
Jam 14.00-14.30 : Menyapa tetangga atau saudara dunia maya sambil menanti adzan Ashar
Jam 14.30-15.00 : Shalat Ashar
Jam 15.00-16.00 : Menjemput anak Sekolah
Jam 16.00-17.30 : Waktu bersama keluarga
Jam 17.30-18.00 : Makan malam dan mempersiapkan shalat Maghrib
Jam 18.00-19.00 : Sahalat Maghrib, mengaji bersama keluarga dan Shalat isya berjamaah
Jam 19.00-20.00 : Mendampingi anak mengerjakan PR
Jam 20.00-21.00 : Menemani anak untuk tidur
Jam 21.00-04.00 : Tidur

NB. Bagi Emak yang bekerja maka jadwal menyesuaikan dengan jam kerja

2.       Buat prioritas aktivitas primer dan sekunder

Siapa yang udah pernah bikin jadwal harian tapi selalu gagal dipenuhi karena banyak agenda dadakan yang tiba-tiba datangnya. Itu karena kita belum membuat prioritas Mak. Misal nih ya, shalat wajib di awal waktu sama keluarga itu jadi agenda prioritas, maka jangan buat agenda lain di jam-jam tersebut. Kalau ada agenda dadakan yang datang dan tidak urgen maka tetap prioritaskan agenda utama kita.

Contoh lain misal setiap bulan hari Ahad pertama ada jadwal arisan RT. Kalau sekiranya itu prioritas karena tidak ada waktu lain untuk bersosialisasi dengan tetangga selain waktu tersebut maka skip terlebih dahulu agenda lainnya ya Mak.

Berikut saya coba kasih contoh prioritas primer dan sekunder dalam membuat emak planner ya Mak. 

Aktivitas prioritas primer

1.       Shalat berjamaah
2.       Ngaji bersama
3.       Bersih-bersih rumah
4.       Mendampingi anak pada waktu family time
5.       Mendampingi anak mengerjakan PR
6.       Menemani anak tidur 

Aktivitas Sekunder

1.       Menonton talkshow atau acara tv
2.       Menyetrika ( bisa dilaundry)
3.  Menyiapkan makan siang (bisa membeli lauk di luar atau memasak makanan sedari pagi untk satu hari)
4.       Tidur siang (ini bisa jadi kebutuhan tiap orang berbeda)

3.       Buat jadwal me time buat Emak

Mak, please jangan sering-sering stress dan ngomel-ngomel yess. PMSnya sebulan sekali aja, kasian suami sama anak-anak loh hehe. Jadwalkan me time sebulan sekali atau dua minggu sekali tergantung tingkat kebutuhan Emak ya. Bentuk me time bisa macem-macem dan tiap emak mungkin akan berbeda kebutuhan me timenya. Ada yang suka jalan-jalan, belanja, ke salon, baca buku seharian, nonton drama maraton, masak di dapur, beberes kulkas, ada juga yang me timenya nulis. Jadi silahkan pikirkan kira-kira aktivitas apa yang bikin Kamu bahagia dan terlepas dari rasa tertekan karena tumpukan agenda ya Mak. Jangan lupa sampaikan ke suami biar beliau faham dan bisa bekerja sama.

4.       Patuhi jadwal yang sudah dibuat

Membuat jadwal itu mudah, mengerjakannya yang susah. Apalagi kalau sampai harus istiqomah menjalankannya, banyak yang gugur di tengah jalan biasanya dan kembali ke kehidupan yang semrawut dan tak beraturan. Mak, Kamu bisa terapkan sistem reward and punishment juga loh kalau dirasa bisa efektif. Bisa juga tempel jadwal besar-besar di tempat yang sering dilalui biar jadi pengingat. Emak bisa juga membuat memo dan alarm di HP sebagai reminder aktivitas apa yang selanjutnya harus dikerjakan. Yakinkan diri bawa kita bisa teratur ya Mak. Emak itu panutannya seisi rumah, kalau emaknya teratur maka satu keluarga bisa jadi teratur. Kalau emaknya berantakan, jangan harap rumah rapih dan anak-anak tertata jadwalnya ya Mak.

5.       Beri tahu suami atau sahabat mengenai jadwal tersebut

Biasanya ditengah jalan banyak bisikan setan yang bikin kita down dan tidak lagi semangat menjalankan jadwal yang sudah di buat. Maka penting untuk memberi tahu suami, sahabat atau orang terdekat kita agar saat kita down ada yang mengingatkan dan menyemangati kembali. Sampaikan perjanjian di awal saat memberi tahu jadwal kita bahwa kita siap diingatkan dan ditegur jika mulai lalai. Insya Allah kerjasama yang baik akan membentuk keistiqomahan dalam proses pembenahan jadwal harian.

Insya Allah sudah lebih tergambar kan Mak buat bikin daily plannernya? Siap eksekusi coret-coret ya Mak. Eh atau Emak bisa juga beli daily planner yang banyak di jual di lapak-lapak online. Biasanya designnya udah bagus dan warna warni jadi bikin semangat buat buka-buka dan nulis di dalamnya. Anyway semangat selalu ya Emak buat merapihkan jadwal dalam rangka memperbaiki diri dan menghindari kesia-siaan waktu. Salam jempol buat emak hebat yang suka baca.

5 Sedekah Mudah yang Bisa Dilakukan Di Masa Corona

April 20, 2020 0 Comments

Masa sulit begini emang mungkin tetep sedekah? 
Hai Mak, dalam tulisan kali ini kita akan bahas tentang sedekah ya. Kemarin mimin dijapri sama salah satu reader Celoteh Emak yang nanyain sedekah apa yang bisa dilakukan di masa sulit ini. Jadi terinspirasi buat bikin tulisan tentang 5 sedekah mudah yang bisa kita lakuin nih. So, check this out ya !
1.       Harta
Sedekah yang paling familiar di kalangan semua masyarakat memang sedekah dengan harta, yaa. Emak bisa bagi-bagi uang yang dimiliki ke tetangga, fakir miskin, atau buat nyumbang pembangunan masjid dan panti asuhan. Tapi bisa juga kok kita sumbangin harta lain yang kita punya selain uang. Misalnya nih ya Emak punya kebun cabe rawit yang lumayan luas. Nah, petikin tuh cabe kalo udah bisa dipanen, terus bungkusin pake pelastik bening atau biar tetep go green bisa dibungkusin pake koran bekas lalu bagiin deh ke tetangga se-gang. Insya Allah para emak tetangga bakal berbinar-binar matanya. Kamu juga bisa beli singkong yang buanyaaaaaak, sekarung mungkin (harga singkong kan murah) terus bisa langsung bagiin ke tetangga atau saudara. Kalo Kamu punya bahan, waktu luang dan tempat masak yang cozy (karena masak butuh tempat yang oke biar moodnya ketjeh) maka Kamu bisa bikin rebusan singkong berbumbu yang siap tinggal sreng, packing dan bagikan. Jadi yang dapet nanti tinggal goreng aja. Emak bisa juga loh nyiapin buah/mie instan/susu kotak/ bahan lainnya buat mas gojek yang udah bantu nganterin pesenanmu. Jadi sebelum mas gojek pergi kasih deh tu paket sedekah insya Allah mas gojek bahagia tak terkira. 
2.       Tenaga
Salah satu sedekah yang nggak kelihatan bentuknya adalah sedekah tenaga. Coba deh lihat bapak-bapak yang tiap pagi keliling bantuin nyemprotin disinfektan ke rumah-rumah warga. Insya Allah setiap keringatnya Allah nilai sebagai pahala. Kalau Emak termasuk IRT yang terdampak kondisi keuangannya karena Corona tapi tetep pengen sedekah, jangan sedih ya Mak, karena Emak bisa datang ke rumah Bu RT atau pengurus daerah setempat. Tanyain Mak, ada masjid yang butuh dibersihin nggak, langsung gasspol bebersih masjid. Insya Allah tetep dapet pahala Mak. Bisa juga bantu ibu-ibu pengajian bungkusin paket buka puasa atau makanan gratis buat jamaah ya Mak. Insya Allah kaya banyak jalan menuju Roma, banyak jalan juga menuju syurga lewat kebaikan-kebaikan kecil kita.
3.       Ide dan Media
Mak, punya anak remaja? Sekolahnya diliburin kan ya? Terus dia ngapain aja seharian? Di kamar, depan HP apa laptop melulu? Ayo Mak oyak oyak, tanyain lagi ngapain. Kasian itu mata kalo cuma dipake maraton drama korea apa tanding game. Ajak bikin movement. Ajarin bikin poster atau quotes kata-kata kebaikan dan ajakan saling membantu. Share, bagiin, viralin peduli sesama. Stop nyebarin info dan berita yang nggak jelas juntrungannya ya Mak. Sebarinnya yang pasti-pasti aja, misal himbauan pemerintah buat stay at home. Bikin gerakan buat 1000 masker dari rumah. Bikin tutorial membuat masker. Insya Allah banyak manfaat yang didapat. Biar hidup kita nggak sia-sia ya Mak. Karena sebaik-baik manusia kan yang bermanfaat buat manusia yang lainnya, betul nggak Mak?
4.       Doa
Kalo Emak duit nggak punya, tenaga juga pas-pasan, ide sering mentoknya, medsos ga aktif juga. Jangan nangis bombay ya Mak. Kamu tetep bisa bantu negara kita bahkan dunia kok, keren kan. Ya lewat doa Mak. Ga usah kebanyakan menghujat, nyalahin si A, B, C, dan D. Doain aja ya Mak. Doain dosa-dosa kita digugurkan Allah lewat penyakit yang menimpa. Doain kebaikan buat semua umat manusia. Doain orang-orang pada sabar menghadapi ujian ini. Doain biar kita semua termasuk orang yang dijaga dan dijauhkan dari penyakit ini. Doain juga biar kita termasuk orang yang lulus ujian dari Allah ini dan keluar sebagai pemenang dengan predikat ketaqwaan yang bertambah. Doa itu senjata utamanya kaum muslimin ya Mak, jadi kalo ikhtiar kita udah maksimal, sempurnakan dengan doa panjang dalam sujud-sujud kepasrahan diri kita. Pan udah ada tuh warganet yang nyebarin ajakan buat sama-sama berdoa karena kita nggak tau doa siapa yang akan Allah kabulkan. Mulai sekarang sering-sering berdoa yuk Mak. Jangan ngomel melulu.😆
5.       Senyum
Finally ini sedekah yang paling mudah dan murah. Tinggal tarik garis bibir ke kanan dan kiri secara simetris disertai niat ikhlas untuk menyenangkan orang lain, taraaa Kamu udah sedekah loh Mak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu {HR at-Tirmidzi no. 1956, Ibnu Hibban no. 474 dan 529 dll, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, dan dinyatakan hasan oleh at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani dalam “ash-Shahihah” no. 572}. So senyumin aja ya Mak. Anak numpahin sayur semangkok, senyum. Suami lupa matiin keran sampe air banjir, senyum. Anak narik baju asal-asalan dari tumpukan yang rapi, senyum. Itu pahala lama-lama numpuk ya Mak. Insya Allah biidznillah.
Terakhir, jangan lupa tetap jaga diri ya Mak. Lakukan semua sedekah tersebut sesuai dengan prosedur keselamatan dan perlindungan diri. Bagiin makanan jangan lupa pake masker, gak perlu cipika cipiki ya Mak, cukup kasih kode aja. Sementara pelukannya virtual dulul ya Mak pake emoji atau stiker di WA. Nggak perlu bagi- bagi uang sampe mengumpulkan orang banyak yak Mak, transferin aja pake m-banking lebih aman. Bagi-bagi sembako juga bisa via gosend ya Mak. Insya Allah yang penting niat kita sudah baik, Allah tau kok Mak. Keep healthy, keep happy dan salam 👍buat Emak  hebat yang suka baca 📚.

Sabtu, 18 April 2020

5 Tips Hemat Saat Pandemi Covid-19

April 18, 2020 0 Comments

Sudah bukan jadi rahasia umum bahwa di masa pandemi ini banyak emak yang merasa pengeluaran jauh lebih banyak. Belanja lebih sering dan yang paling  menyedihkan banyak makanan yang terbuang mubadzir. Hai Emak yang suka baper dan nangis 😭 di pojokan dapur saat hasil masakannya terbuang sia-sia, yook simak beberapa tips berikut ini:
1.       Perhitungkan Pemasukan dan Pengeluaran Rutin
Di masa yang bagi sebagian orang menakutan ini, penting sekali untuk menuliskan pemasukan dan pengeluaran rutin yang biasa berputar secara realistis. Kenapa harus realistis? Please Emak, jangan lagi menutup-nutupi pengeluaran yang sering kita sembunyikan dari suami. Atau bahkan membesar-besarkan jumlah pengeluaran sampai tampak lebay dan berlebihan. Kita butuh jujur dan memetakan berapa banyak amunisi “nyata” yang kita miliki dan kebutuhan “nyata” yang memang perlu dikeluarkan. Hitung secara detail sumber pemasukan keuangan yang mungkin kita dapatkan lalu catat dan ingat. Setelah itu, hitung secara rinci pengeluaran penting dan mendesak yang butuh dikeluarkan, catat dan ingat.

2.       Buat List Prioritas
Dari sekian banyak daftar kebutuhan yang biasa dipenuhi, mulailah untuk mengelompokkannya berdasarkan tingkat kebutuhan dan prioritas, mana pengeluaran belanja yang urgen dan mana yang bisa ditunda. Kamu juga bisa mengeliminasinya satu persatu ya Emak sehingga rentetan daftar lebih memendek. Contoh kebutuhan prioritas adalah bahan makanan; beras, minyak, gula, garam, lauk, sayur dll, kebutuhan mencuci; sabun mandi, detergen, pasta gigi, sabun cuci piring, shampoo, dll, kebutuhan telekomunikasi; pulsa, kuota, atau juga kebutuhan yang tidak bisa ditunda pembayarannya seperti pembayaran listrik, air dan cicilan. Eliminasi terlebih dahulu kebutuhan sekunder seperti membeli baju, sepatu, tas kerja atau koleksi mainan kesayangan.

3.       Buat Rencana Belanja
Buatlah daftar menu dalam satu bulan, lalu petakan seberapa sering kita butuh pergi berbelanja. Seperti belanja bahan pokok yang tidak mudah basi Kamu bisa melakukannya satu bulan sekali saja ya Emak. Untuk kebutuhan bahan masakan seperti sayuran, lauk dan bumbu, Kamu bisa rencanakan satu minggu sekali. Membuat food preparation juga dianjurkan ya Mak, supaya Emak gak pusing lagi karena ada bahan masakan yang lupa dibeli atau ketinggalan. Tapi jangan lupa bahwa food preparation butuh ketelatenan dan ketepatan dalam penyimpanannya yaa. Sebelum pergi ke supermarket favoritmu ingat untuk membawa daftar rencana belanja ya Mak, biar nggak kalap lihat banyak diskonan yang bertebaran. Kekepin dompet Mak, jangan tergoda ya tolooong. 😇

4.       Jangan lupa Sedekah
Poin ini penting ya Mak, Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi menyebutkan bahwa “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” 
Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda :
"Sedekah dapat menolak 70 macam bencana dan yang paling ringan (di antara bencana itu) adalah wabah penyakit kusta dan lepra," (HR. Thabrani dalam Mu’jamul Kabir) . 

Duuh Mak, jangan sampai kita kena bencana dulu baru inget sedekah yaa. Yuk kita sedekah mulai dari sekarang, mulai dari sedekah terkecil syukur-syukur bisa istiqomah sedekah dan menjadi kebiasaan baik yang bisa ditularkan ke lingkungan sekitar.

Sedekah itu nggak melulu perkara uang ya Mak, banyak jenis sedekah lainnya yang bisa kita lakuin. Nih contohnya;

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: 
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم - كل سُلامى من الناس صدقة , كل يوم تطلع فيه الشمس تعدل بين اثنين صدقة , وتعين الرجل في دابته فتحمله عليها أ, ترفع عليها متاعه صدقة , والكلمة الطيبة صدقة , وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة , وتميط الأذى عن الطريق صدقة " رواه البخاري ومسلم 
Artinya: "Setiap anggota badan manusia diwajibkan bersedekah setiap harinya selama matahari masih terbit. Kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah. Kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Setiap langkah kakimu menuju tempat sholat juga dihitung sedekah dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah."(HR Bukhari dan Muslim).

5.       Tetap Bersyukur dan Bahagia 
Sebesar apapun harta yang kita miliki, kalau kita nggak bersyukur rasanya selalu saja kurang, iya kan Mak? Sebanyak apapun uang yang kita punya kalau mindset kita adalah melulu tentang kesedihan dan kesusahan nggak akan bisa bahagia kita Mak. So, sekeras apapun usaha dan ikhtiar kita jangan lupa bahwa ada Tangan Allah yang bekerja di sana. Ia yang selalu ada untuk menyelesaikan masalah kita termasuk pandemi ini. Tetep happy ya Mak, karena bahagiamu adalah senyuman suami dan anak-anak, dan muka susahmu adalah bencana bagi suami dan anak-anak hihihi, Salam 👍buat emak hebat yang suka baca 📚.

Wanita Karier atau Ibu Rumah Tangga??

April 18, 2020 0 Comments



Assalamualaikum wahai para emak yang sedang sibuk di rumah, kantor atau lagi hangout ke mall 😍👜. Pasti familiar kan ya sama pertanyaan di judul tulisan ini. Yap betul, sedari masih sekolah bahkan biasanya perempuan sudah mulai berfikir akan jadi apa nanti saat sudah menikah. Dari sekian banyak pilihan masa depan, dua hal ini biasanya jadi asal muasal kenaikan tingkat kegalauan perempuan setelah memutuskan menikah. Bagaimana tidak, niat hati sekolah tinggi-tinggi biar bisa kerja di tempat yang diimpiin, tapi setelah menikah suami gak ngizinin. Niat hati tetep bikin bangga orang tua karna punya tempat kerja, tapi waktu yang ada buat keluarga nanti gak lagi sama. Niat hati kerja buat nambah pemasukan keuangan, eh malah keluar banyak biaya tambahan buat laundry, penjaga bayi sampai supir pribadi. 

Sebenarnya banyak keputusan perempuan yang diambil berdasarkan penilaian lingkungan sosial sekitar aja sih. Kadang keputusan emosional yang mendadak karena merasa tertantang dengan citra yang melekat pada diri perempuan tersebut setelah menikah. Mungkin juga karena merasa dibandingkan (oleh orang sekitar) dengan si A, si B, si C yang tampak berkilau dengan kariernya atau kehebatannya.  Kalau ditanya lagi ke lubuk hati terdalam, perempuan pada dasarnya akan merasa nyaman dengan kedekatannya bersama suami juga anak setelah menikah. Ayo ngaku? Iya kaan? 

Tapi apakah salah jika perempuan memilih untuk berkarir setelah menikah? Ya nggak juga lah. Okey, mari kita berada pada posisi netral yang tidak memihak salah satu opsi. Hidup ini penuh dengan pilihan-pilihan yang membingungkan, iya nggak? Tapi kalau kita menarik garis ke awal keputusan, kita akan melihat adanya kejujuran “niat” di sana. Betul, NIAT. Jadi ibu rumah tangga ataupun berkarier di luar rumah, baik buruknya pilihan-pilihan tersebut tergantung niatnya kan?

Mau kerja biar dilihat keren? Gak mau diremehin, gak mau dibilang hidup cuma nebeng, atau biar gak malu pas ditanya aktivitasnya saat ketemuan temen di reuni? Bukan alasan yang bagus juga ternyata. Yang lebih parah kalau milih jadi ibu rumah tangga karena gak mau ribet, gak mau capek, gak mau terikat, pengen bebas dan gak mau mikir. Helloooow, situ nikah sama anak raja yang tajir melintir?? 😆 Jadi ibu rumah tangga itu gak sesederhana yang dibayangkan looh. Harus disiplin waktu biar semua rutinitas selesai pada waktunya. Harus full energy biar ga kecapekan pas suami balik kantor, juga harus punya banyak link biar gak kehabisan sayur pagi-pagi, ketinggalan info nengok tetangga, arisan RT atau kelupaan bayar sampah dan urunan warga. Ujung-ujungnya itulooh, hukuman tak termaafkan dari ketajaman lidah tetangga yang maha benar. 

Jadi wahai emak, bersyukurlah di manapun dirimu ditakdirkan. Berbanggalah apapun keputusan yang dirimu ambil. Ingat, selalu perbaharui niat ya, karena Rasulullah bersabda dalam hadits arbain no. 1 yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]
So, buat emak yang berkarier di luar rumah, niatkanlah sebagai ibadah, membantu suami mencari nafkah, boleh juga untuk tetap berkiprah dalam dakwah (masya Allah) 😍😇. Bagi kamu emak yang memilih berkarier dari dalam rumah, niatkanlah sebagai ibadah, untuk membangun generasi hebat dari dalam rumah. Menjadi perempuan yang siap mendampingi suami mencari rizki dan mengingatkannya saat terlampau berambisi.
Peranan perempuan sangatlah penting. So, stop baper ya emak. Nikmati saja alurnya, toh tugas kita hanya taat pada ketentuanNya dan berusaha sekeras yang kita bisa bukan? Selamat berbahagia emak. Jangan galau lagi sama pertanyaan-pertanyaan tadi ya 😎. Salam 👍 buat emak hebat yang suka baca📚.