Sudah bukan jadi rahasia umum
bahwa di masa pandemi ini banyak emak yang merasa pengeluaran jauh lebih
banyak. Belanja lebih sering dan yang paling menyedihkan banyak makanan yang terbuang
mubadzir. Hai Emak yang suka baper dan nangis 😭 di pojokan dapur saat
hasil masakannya terbuang sia-sia, yook simak beberapa tips berikut ini:
1. Perhitungkan Pemasukan dan Pengeluaran Rutin
Di masa yang
bagi sebagian orang menakutan ini, penting sekali untuk menuliskan pemasukan
dan pengeluaran rutin yang biasa berputar secara realistis. Kenapa harus
realistis? Please Emak, jangan lagi menutup-nutupi pengeluaran
yang sering kita sembunyikan dari suami. Atau bahkan membesar-besarkan jumlah
pengeluaran sampai tampak lebay dan berlebihan. Kita butuh jujur dan memetakan
berapa banyak amunisi “nyata” yang kita miliki dan kebutuhan “nyata” yang
memang perlu dikeluarkan. Hitung secara detail sumber pemasukan keuangan yang
mungkin kita dapatkan lalu catat dan ingat. Setelah itu, hitung secara rinci
pengeluaran penting dan mendesak yang butuh dikeluarkan, catat dan ingat.
2. Buat List Prioritas
Dari sekian
banyak daftar kebutuhan yang biasa dipenuhi, mulailah untuk mengelompokkannya
berdasarkan tingkat kebutuhan dan prioritas, mana pengeluaran belanja yang
urgen dan mana yang bisa ditunda. Kamu juga bisa mengeliminasinya satu persatu ya
Emak sehingga rentetan daftar lebih memendek. Contoh kebutuhan prioritas
adalah bahan makanan; beras, minyak, gula, garam, lauk, sayur dll, kebutuhan
mencuci; sabun mandi, detergen, pasta gigi, sabun cuci piring, shampoo, dll,
kebutuhan telekomunikasi; pulsa, kuota, atau juga kebutuhan yang tidak bisa
ditunda pembayarannya seperti pembayaran listrik, air dan cicilan. Eliminasi terlebih
dahulu kebutuhan sekunder seperti membeli baju, sepatu, tas kerja atau
koleksi mainan kesayangan.
3. Buat Rencana Belanja
Buatlah daftar
menu dalam satu bulan, lalu petakan seberapa sering kita butuh pergi
berbelanja. Seperti belanja bahan pokok yang tidak mudah basi Kamu bisa
melakukannya satu bulan sekali saja ya Emak. Untuk kebutuhan bahan
masakan seperti sayuran, lauk dan bumbu, Kamu bisa rencanakan satu minggu
sekali. Membuat food preparation juga dianjurkan ya Mak, supaya Emak gak
pusing lagi karena ada bahan masakan yang lupa dibeli atau ketinggalan. Tapi
jangan lupa bahwa food preparation butuh ketelatenan dan ketepatan dalam
penyimpanannya yaa. Sebelum pergi ke supermarket favoritmu ingat untuk membawa
daftar rencana belanja ya Mak, biar nggak kalap lihat banyak diskonan yang
bertebaran. Kekepin dompet Mak, jangan tergoda ya tolooong. 😇
4. Jangan lupa Sedekah
Poin ini penting
ya Mak, Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi menyebutkan bahwa “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa
mendahului sedekah.”
Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda :
"Sedekah
dapat menolak 70 macam bencana dan yang paling ringan (di antara bencana itu)
adalah wabah penyakit kusta dan lepra," (HR. Thabrani dalam Mu’jamul
Kabir) .
Duuh Mak, jangan sampai kita kena bencana dulu baru inget
sedekah yaa. Yuk kita sedekah mulai dari sekarang, mulai dari sedekah
terkecil syukur-syukur bisa istiqomah sedekah dan menjadi kebiasaan baik yang
bisa ditularkan ke lingkungan sekitar.
Sedekah itu nggak
melulu perkara uang ya Mak, banyak jenis sedekah lainnya yang bisa kita lakuin.
Nih contohnya;
Dari Abu
Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم - كل سُلامى من الناس صدقة , كل يوم تطلع فيه الشمس تعدل
بين اثنين صدقة , وتعين الرجل في دابته فتحمله عليها أ, ترفع عليها متاعه صدقة ,
والكلمة الطيبة صدقة , وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة , وتميط الأذى عن الطريق
صدقة " رواه البخاري ومسلم
Artinya: "Setiap
anggota badan manusia diwajibkan bersedekah setiap harinya selama matahari
masih terbit. Kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah.
Kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang
bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Setiap langkah kakimu menuju
tempat sholat juga dihitung sedekah dan menyingkirkan duri dari jalan adalah
sedekah."(HR Bukhari dan Muslim).
5. Tetap Bersyukur dan Bahagia
Sebesar apapun
harta yang kita miliki, kalau kita nggak bersyukur rasanya selalu saja kurang,
iya kan Mak? Sebanyak apapun uang yang kita punya kalau mindset kita
adalah melulu tentang kesedihan dan kesusahan nggak akan bisa bahagia kita Mak.
So, sekeras apapun usaha dan ikhtiar kita jangan lupa bahwa ada Tangan Allah
yang bekerja di sana. Ia yang selalu ada untuk menyelesaikan masalah kita
termasuk pandemi ini. Tetep happy ya Mak, karena bahagiamu adalah senyuman
suami dan anak-anak, dan muka susahmu adalah bencana bagi suami dan anak-anak
hihihi, Salam 👍buat emak hebat yang suka baca 📚.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar